Aceh Golput. Adalah strategi yang kami putuskan untuk melawan represif negara di bumi Aceh, 15 tahunlalu. Tidak akan terjadi pesta demokrasi yang jurdil dibawah todongan senjata.
Golput menjadi sebuah gerakan yang kami lakukan secara sistematis. Direncanakan dan dikerjakan jauh-jauh hari. Pekerjaan kampanye dan pengorganisiran yang tidak hanya dilakukan pada tingkat atas, tetapi juga di grassroots.
Dengan cara demikian, golput dimiliki tidak hanya oleh kaum cerdik pandai, tetapi juga nyak-nyak di desa. Pendidikan politik ini disambut baik oleh rakyat Aceh. Aceh mayoritas Golput.
***
Saya mendengar banyak cerita unik selama dia melakukan gerakan klandestein. Misalnya, ketika malam berada ditempat terpencil, tidak tembus cahaya bulan dan bintang, sering sekali mereka menabrak pohon yang batangnya penuh duri dari bawah hingga kepucuknya. Ada juga larangan ketat tidak membuang sampah sembarangan.
Konon, ada kejadian mereka membuat rendang “pura-pura”. Adalah “selop jepang” (sandal jepit) yang dipotong seurukuran daging rendang. Dimasak menggunakan bumbu rendang. Mereka yang tak sabar menunggu, hanya tertawa geli ketika tau yang direndang bukanlah daging.
Menurut Kautsar, bagian yang paling sulit adalah menahan bersenda-gurau ketika malam tiba. Padahal malam adalah saat paling suntuk bagi mereka. Larangan ini diberlakukan karena sulitsekali mematuhi peraturan sebelumnya; tidak boleh tertawa keras selama melakukan gerakan klendestein.
Hari ini, jika kami kembali ke kampung-kampung dimana Kautsar pernah singgah dan berdakwah, mereka akan datang dan menegur.
“Peu nyo Kautsar yang uro jeh nyeh?”
“Kautsar yang awai yu kamoe boikot bayeu lampu?.”
Ternyata masyarakat mengikuti seruan dakwah Kautsar; tidak membayar iuran listrik.
Kautsar sangat professional. Setiap agenda selalu ada Plan A, B dan C. Dia juga memposisikan semua orang sesuai dengan porsi dan kapasitasnya masing-masing.
Ketika melakukan mogok masal, kami semua anggota SMUR di kerahkan untuk mensukseskan acara tersebut. Setiap orang menerima jobdesc masing-masing. Evaluasi dilakukan hampir setiap hari. Ada atau tidak ada Kautsar di kantor, evaluasi tetap dilaksanakan.
Anggota SMUR yang dilapangan menggalang supir dan pemilik bus, L300 dan minibus. Teman-teman sebagian standby di kantor untuk mengurus arus informasi dari dan ke lapangan. Untuk memback up, Pengacara disiagakan.
Lain lagi kisah di pengungsian. Kautsar mewajibkan coordinator panitia melakukan rapat evaluasi setiap malam. Memastikan ada skedul kegiatan bagi para pengungsi. Untuk menjaga kondisi psikologis mereka.
Memantau perkembangan logistic. Berkoordinasi dengan sumber-sumber logistik. Kautsar memastikan bahwa mahasiswa hanya mendampingi saja. Semua agenda sepenuhnya dijalankan dan dikelola oleh pengungsi. Hal ini semata dilakukan agar kepemilikan kegiatan adapada mereka. Disamping memberikan mereka pengalaman mengorganisir kegiatan. Para pengungsi ini masih menjalin komunikasi dengan kami.
Menjaga komunikasi adalah satu dari kunci keberhasilan Kautsar.
Kautsar sangat detil. Hal sederhana yang kadang luput oleh orang lain, tetapi justru menjadi perhatian khususnya. Contoh sederhana: mengingat nama orang.
Pernah, saya bersama beberapa teman diutus melakukan mogok makan di KPU, pada 1999. Ternyata dalam kondisi mogok makan, kami juga diwajibkan membangun koordinasi dengan elemen prodemokrasi yang lain. Terutama mahasiswa. Seperti mahasiswa Papua, Timor Leste, dan Maluku. Bertemu LBH, Kontras, Komnas HAM, bahkan partai politik. Kami diwajibkan mensosialisasikan kondisi aceh dan menggalang dukungan
Menjadi multitask dan atau doble burden adalah hal biasa di SMUR, dan semua kami kerjakan dengan baik. Karena prinsip kerja seperti ini dialami oleh semuanya, dan terukur hasilnya.
Kautsar selalu memantau skill anggota SMUR dan memastikan skill itu tersalurkan di SMUR. Mereka yang doyan tulis menulis mendapatkan tugas membuat media, internal dan eksternal. Media eksternal lebih kepada propaganda. Sedangkan media internal berguna untukmelakukan konsolidasi.
Kautsar itu cepat berfikir dan cepat bertindak. Tidak sekedar cepat, tetapi buah pikirnya selalu efektif dan efisien.
Pertama kali SMUR mendorong wacana referendum, banyak yang enggan menindaklanjuti. Belakangan, refendum menjadi milik bersama.
Bagaimana cara Kautsar mentransfer ideology? Kalau pendidikan khusus dan diskusi adalah media yang lazim dipakai. Tapi Kautsar, selalu melibatkan orang dan atau kelompok lain dalam pekerjaan teknis. Akhirnya ritme kerja diikuti dan pesannya diserap dengan baik. Tidak perlu berbuih-buih melakukan rasionalisasi. Melalui metode ini, mereka faham apa yang mereka kerjakan, apa manfaatnya sekarang dan nanti.
***
Sebagai kader Partai Aceh, adalah sebuah kewajiban bagi suami saya, Kautsar, S.Hi, untuk menjalankan amanah partai. Setelah menolak menjadi caleg pada 2009, akhirnya tahun lalu kami menerima kewajiban yang diberikan oleh partai; menjadi caleg.
Sebagai pengusung Golput pada Pemilu 1999, tentunya keputusan ini menimbulkan komentar diantara kawan-kawan yang masih belum bergerak dari pilihan golput.
Pengalaman luas dalam konteks pekerjaan ekstra parlementer; Mogok Makan, Sira-Rakan, Mogok Massal Aceh,dan Golput, adalah modal dasar. Pembelajaran penting bagaimana Kautsar berhasil menjadi manajer, pemimpin, kawan, dan sekaligus sebagai pekerja yang terpercaya.
Keterbukaan Aceh hari ini adalah buah perjuangan ekstra parlementer dimasa lalu. Diperlukan kesinambungan agar rangkaian perjuangan tadi tidak hanya dikenang saja. Menjadi sia-sia.
Saya yakin, Kautsar mampu menjadi wakil rakyat yang akan memastikan Aceh berjalan lebih baik dari sekarang.
Komentar