Langsung ke konten utama

Formula Pemenangan



Kenyataanya,tangan dan kaki saya tidak cukup masuk ke seluruh 609 gampong, 17 kecamatan  di Bireuen. Maka terbentuklah tim pemenangan di kecamatan-kecamatan yang rela bekerja keras mendukung pemenangan. 

Saya pernah melakukan diskusi serius  membahas urusan sosialisasi. Siapa saja stake holder yang akan kita libatkan. Apakah tokoh "A" layak menjadi juru kampanye kita, oh...ternyata tokoh "B" sudah bekerja untuk caleg lain... dan banyak lagi analisa perseorangan dilakukan dan memakan waktu lumayan panjang. Kami juga mendiskusikan kelompok tertentu yang bisa menjadi peluang/pendukung, akan tetapi dalam waktu bersamaan juga bisa  menjadi penghambat. 

Saya sendiri awalnya tidak terlalu ambil pusing dengan keterlibatan para tokoh dan atau kelompok tertentu. Yang menjadi fokus saya adalah sesiapa saja yang siap dan mau bekerja menjadi tim saya. Saya anggap, merekalah tulang punggung. 

Teori saya digugat dan direvisi oleh salah satu tim pada salah satu kecamatan. Mereka memasukkan unsur "sosialisasi tingkat atas" dalam proses kampanye. Saya yakin pembahasan mendetil seperti ini dilakukan oleh banyak caleg lain. Ini mirip dengan analisa SWOT dalam konteks yang berbeda :) 

Apa yang menjadi keputusan pada Tim A, belum tentu cocok kita tawarkan pada tim yang lain di daerah yang lain. 

Apa yang menjadi keputusan dalam sebuah pertemuan akan di uji coba di lapangan. Bisa jadi hasil uji cobanya tidak sesuai dengan harapan, dan kita akan mencari lagi formula baru. 

Begitu terus sampai hari H dan kita bisa bisa menyatakan mana yang paling efektif :) 











Komentar

zarnacaban mengatakan…
Titanium Wedding Band for Men | Etsy
‎Titanium Wedding Band for Men · ‎Totanium titanium rod Wedding Band for Men · ‎Totanium Wedding Band for Men · ‎Totanium Wedding Band for ford edge titanium 2019 Men titanium cookware · ‎Totanium titanium alloys Wedding titanium chords Band for Women

Postingan populer dari blog ini

Reviktimisasi Korban Akibat Kurang Bijak Menjaga Jemari

“Ayah…, maafin P ya yah, P udah malu-maluin ayah sama semua orang. Tapi P berani sumpah kalau P gak pernah jual diri sama orang. Malam itu P Cuma mau nonton kibot (keyboard-red) di Langsa, terus P duduk di lapangan begadang sama kawan-kawan P.” “Sekarang P gak tau harus gimana lagi, biarlah P pigi cari hidup sendiri, P gak da gunanya lagi sekarang. Ayah jangan cariin P ya..!!, nanti P juga pulang jumpai ayah sama Aris. Biarlah P belajar hidup mandiri, P harap ayah gak akan benci sama P, Ayah sayang kan sama P..???, P sedih kali gak bisa jumpa Ayah, maafin P ayah… Kakak sayang sama Aris, maafin kakak ya.. (P sayang Ayah).”  P, memilih mengakhiri hidupnya dengan seutas tali. Seperti dilansir Tribun News pada Selasa, 11 September 2012 lalu. Kemarin malam, saya sangat terkejut dengan bombardir berita di linimasa laman facebook. Penangkapan sejumlah laki-laki dan perempuan yang disangkakan menyalahgunakan narkotika, disertai foto-foto jelas, berikut nama dan alamatnya. Sung

KURSI-KURSI PATAH ( Cerita Pendek)

KURSI-KURSI PATAH H-40 “Kak, pergi terus ke SPBU Paya Meuneng ya, orang pak geuchik dah tunggu disitu. Nyak ke tempat Kak Darna sebentar, air asinnya macet lagi di dapur garam” itu yang tertangkap oleh indra pendengaran Biya. Suara Nyak tidak terlalu jelas. Beberapa kali kami bertelepon, tepat ketika Nyak berada di rumahnya, selalu saja suara yang terdengar tidak jelas. Padahal gampong Nyak berada di kecamatan Jangka. Dekat dengan kota Bireuen. Tidak juga terletak di lembah yang sulit menerima signal telepon. Sulit juga menerka alasan apa yang membuat sinyal telepon disitu tidak baik. Biya sendiri selalu lupa menanyakan penyebabnya pada Nyak. Kak Darna yang dimaksud Nyak adalah salah seorang tim pemenangan Biya. Kak Darna punya usaha dapur pembuatan garam di Jangka. Air asin sebagai bahan bakunya di dapat dari laut yang berjarak 50 meter saja dari pintu belakang tempat usahanya. Dialirkan melalui pipa panjang. Dipompa menggunakan mesin. Sudah beberapa bulan terakhir paso

AADL (Ada apa dengan Lokop?)

Lokop, mendengar atau membaca nama tersebut pasti membuat otak gatal untuk mulai bertanya, bagi yang tidak pernah mendengar pasti akan bertanya, didaerah mana ya Lokop itu? Bagi yang sdah pernah mendengar pertanyaanya bisa berbunyi ; bagaimana kondisinya sekarang ?, Lokop berjarak kurang lebih 80 KM dari Langsa. Perjalanan kesana memakan waktu kurang lebih 3 jam 45 menit terhitung dari Langsa. Kalau dimulai dari kota peurelak mungkin bisa ditepuh dengan waktu 3 jam saja. Sebenarnya perjalanan kesana tidak akan terlalu lama apbila jalan aspal (jalan propinsi) yang sudah dibuat oleh pemda tidak seburuk sekarang ini. Banyak hal yang mempengaruhi kondisi jalan disana, mulai dari banjir bandang yang baru-baru ini melanda, truk kapasitas besar yang serign emlintas dengan muatan yang tidak ringan, curhahujan tinggi yang semakin sering mengikis pinggiran jalan. Curah hujan tinggi ternyata tidak hanya membuat pengikisan bibir jalan, tetapi juga membuat alur baru yangterkadang memotong jalan