15 Oktober 2018, bersama Fauzan, saya memenuhi undangan dari Ketua Partai Aceh Kecamatan Jeumpa, yang juga pernah menjabat Geuchiek Blang Seupeueng; Faidir Bintara. Fauzan sendiri, walaupun muda dan single, juga merupakan seorang Ketua Partai Aceh Kecamatan Kuala, Bireuen. Sayang sekali ibu geuchik Liananiar sedang ada urusan di negara tetangga, jadi kita tidak berjumpa ya bu -).
Tidak jauh dari tugu ini, tepatnya di dekat komplek pemakaman Raja Jeumpa dan keluarganya, dilaksanakan Khauri Blang. Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin masyarakat desa. dilaksanakan secara gotong royong. Saya sendiri baru tau kalau Blang Seupeung adalah letak Istana Kerajaan Jeumpa.
Jejak Kerajaan Jeumpa menjelang punah. Usaha masyarakat melestarikan warisan budaya perlu kita dukung. Selain bermanfaat untuk pendidikan, penelitian, dan identitas, menjaga cagar budaya seperti khauri blang dan jejak kerajaan juga memiliki dampak ekonomis. Menjadi aset pariwisata.
Bagi saya, romansa Blang Seupeung punya nilai tersendiri. Sekitar 2002, Blang Seupeung sangat akrab dengan saya dan Kautsar . Kami sempat menumpang dirumah Abi. Seorang sipil pendukung perjuangan Aceh Merdeka. Sampai-sampai cucunya yang belia ikutan fanatik dan berani melawan resiko menjadi kurir logistik Gerakan Aceh Merdeka. Cucu Abi sekarang sudah dewasa, Rahmadi namanya.
Kembali kesini, saya mencium lagi aroma keberanian masyarakat Blang Seupeung ketika operasi militer berlangsung. Konon, keberanian ini diturunkan dari Kerajaan Champia. Champia sendiri artinya harum semerbak.
Komentar