Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2008

Hari Perempuan Sedunia ; 97 Tahun Meraba Keadilan

Perempuan Aceh, perempuan Indonesia dan perempuan dunia, bergelora melecutkan semangat menuntut keadilan. Perempuan bersama dengan kelompok miskin dan rentan lainnya telah menjadi korban penindasan. Strategi melumpuhkan perempuan biasanya sangat halus dan licin. Mangsa secara tidak sadar akan mengikuti pola permainan musuh. Sampai akhirnya masuk kedalam perangkap. Sekali waktu musuh akan mengkonstruksi pemahaman bahwa perempuan adalah makhluk yang hanya boleh berada dalam sangkar domestik. Bahwa teritori mereka tidak boleh keluar dari pekarangan rumahnya. Sekali waktu musuh tadi menyusup dalam kungkungan budaya patriarki yang memandang bias terhadap perempuan. Perempuan di cap setengah makhluk, mereka sub ordinat. Negara yang seharusnya membasmi praktek-praktek penindasan tersebut tidak melaksanakan kewajibannya untuk menegakkan hukum. Lebih kejam lagi dalam beberapa kasus, mereka memelihara penindasan itu. Padahal secara tegas dikatakan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh negar